Kebahagiaan Yang Sejati
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan..:
Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dn kasih sayangnya...
Semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya...
Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya...
Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dn kemauannya untuk membantu sesama...
Dn setiap kali bertambah tinggi kedudukan dn posisinya maka semakin dekat pula dia dgn manusia dn berusaha untk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka...
Dan tanda kebinasaannya yaitu tatkala semakin bertambah ilmunya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakannya..
Dan setiap kali bertambah amalnya maka bertambahlah keangkuhannya dia semakin meremehkan manusia dan terlalu bersangka baik kepada dirinya sendiri...
Semakin bertambah umurnya maka bertambahlah ketamakannya..
Setiap kali bertambah banyak hartanya maka dia semakin pelit dan tidak mau membantu sesama...
Dan setiap kali meningkat kedudukan dan derajatnya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakan dirinya..
Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dn kasih sayangnya...
Semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya...
Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya...
Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dn kemauannya untuk membantu sesama...
Dn setiap kali bertambah tinggi kedudukan dn posisinya maka semakin dekat pula dia dgn manusia dn berusaha untk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka...
Dan tanda kebinasaannya yaitu tatkala semakin bertambah ilmunya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakannya..
Dan setiap kali bertambah amalnya maka bertambahlah keangkuhannya dia semakin meremehkan manusia dan terlalu bersangka baik kepada dirinya sendiri...
Semakin bertambah umurnya maka bertambahlah ketamakannya..
Setiap kali bertambah banyak hartanya maka dia semakin pelit dan tidak mau membantu sesama...
Dan setiap kali meningkat kedudukan dan derajatnya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakan dirinya..
· · Bagikan
4 Istriku
Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai empat orang isteri. Dia mencintai isteri yang keempat dan memberikan harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, isteri keempat adalah yang tercantik di antara semua isterinya.
Maka, tidaklah heran lelaki ini sering memberikan yang terbaik untuk isteri keempatnya itu.
Pedagang itu juga mencintai isterinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan isterinya ini, dan sering berusaha untuk memperkenalkan isteri ketiganya ini kepada semua temannya. Namun dia juga selalu bimbang kalau-kalau isterinya ini akan lari dengan lelaki yang lain.
Begitu juga dengan isterinya yang kedua. Dia juga sangat menyukainya. Dia adalah seorang isteri yang sabar dan penuh pengertian..apabila pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pandangan isterinya yang kedua ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya melalui masa-masa yang sulit.
Sama halnya dengan isterinya yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia sering membawa kebaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dialah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha si suami. Akan tetapi si pedagang tidak begitu mencintainya. Walaupun isteri pertamanya ini begitu sayang kepadanya namun, pedagang ini tidak begitu memperdulikannya.
Suatu ketika, si pedagang sakit. Kemudian dia menyedari mungkin masa untuknya hidup tinggal tidak lama lagi. Dia mula merenungi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati, “Saat ini, aku punya empat orang isteri. Namun, apabila aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri.”
Lalu dia meminta semua isterinya datang dan kemudian mulai bertanya pada isteri keempatnya, “Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku?” Isteri keempatnya terdiam. “Tentu saja tidak!” Jawab isterinya yang keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati seakan-akan ada pisau yang terhunus dan menghiris-hiris hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya kepada isteri ketiganya, “Aku pun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?” Isteri ketiganya menjawab, “Hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah lagi jika kau mati“. Pedagang begitu terpukul dengan jawapan isteri ketiganya itu.
Lalu, dia bertanya kepada isteri keduanya, “Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku perlu sekali pertolonganmu. Kalau aku mati,maukah kau ikut dan mendampingiku?” Si isteri kedua menjawab perlahan, “Maafkan aku…aku tak mampu menolongmu kali ini. Aku hanya akan mengantarmu ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu.”
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Si pedagang kini merasa putus asa. Tiba-tiba terdengar satu suara, “Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut ke manapun kamu pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu.”
Si pedagang lalu menoleh ke arah suara itu dan mendapati isteri pertamanya yang berkata begitu. Isteri pertamanya tampak begitu kurus. Badannya seperti orang yang kelaparan. merasa menyesal, si pedagang lalu berguman, “Kalau saja aku mampu melayanmu lebih baik pada saat aku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini isteriku.”
Sobat,sesungguhnya kita punya empat orang isteri dalam hidup ini ;
* ISTERI KEEMPAT
adalah tubuh kita. Seberapa banyak waktu dan belanja yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera apabila kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadapNYA.
* ISTERI KETIGA
adalah status sosial dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
* ISTERI KEDUA
pula adalah kerabat dan teman-teman. Seberapa pun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan mampu bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburanlah mereka akan menemani kita.
* DAN SESUNGGUHNYA ISTERI PERTAMA
adalah jiwa dan amal kita. Mungkin kita sering mengabaikan dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan peribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita diakhirat kelak.
Petuah Emas
Salah Satu Petuah Emas Fudhail Bin Iyadh rahimahullah :
“Wahai sungguh kasihan engkau, engkau adalah orang yang buruk namun engkau merasa bahwa engkau adalah orang yang baik, engkau bodoh namun engkau merasa seorang alim, engkau pelit namun engkau merasa dermawan, engkau dungu namun engkau merasa cerdas. Sesungguhnya ajalmu pendek sementara angan-anganmu panjang.” (As-Siyar, 8:440)
“Wahai sungguh kasihan engkau, engkau adalah orang yang buruk namun engkau merasa bahwa engkau adalah orang yang baik, engkau bodoh namun engkau merasa seorang alim, engkau pelit namun engkau merasa dermawan, engkau dungu namun engkau merasa cerdas. Sesungguhnya ajalmu pendek sementara angan-anganmu panjang.” (As-Siyar, 8:440)
Silent Better Good
Dari Abu Hurairah radhiyallâhu'anhu, dia berkata: “Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah
meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya".”(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi).
Rasulullah Saw merupakan manusia yang paling fasih, manusia yang mempunyai pembicaraan paling merdu dan paling manis, sehingga dapat dikatakan bahwa ucapannya akan segera diambil dengan segenap jiwa. Jika berbicara beliau berbicara dengan ucapan yang terperinci, jelas dan dapat dipahami, tidak dengan bahasa yang cepat dan tidak dapat dihafalkan. Tidak pula dengan ucapan terputus-putus dimana antara satu kata dengan kata yang lain dipisahkan dengan diam.
Seringkali Rasulullah Saw mengulangi suatu ucapan sebanyak 3x dan jika mengucapkan salam juga 3x. Beliau Saw banyak diam, tidak pernah bicara tanpa ada suatu kepentingan. Beliau selalu membuka dan mengakhiri sebuah ucapan dengan senyum. Senantiasa berbicara dalam ucapan yang sarat makna dan tegas. Tidak pernah berbicara dalam apa yang tidak memberikan arti bagi dirinya dan tidak akan berbicara kecuali dalam apa yang dapat diharapkan pahalanya. Rasulullah bersabda:
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka berkatalah yang baik atau lebih baik diam... (HR . Bukhari Muslim)
Aisyah ra berkata, �tidak pernah Rasulullah Saw mengucapkan dengan cepat sebagaimana ucapan cepat kalian ini, akan tetapi beliau berbicara dengan ucapan yang jelas, terperinci dan dapat dihafal oleh orang yang duduk bersamanya�. (HR Tirmidzi dalam, Muslim, dan Bukhari)
Jika beliau membenci sesuatu dapat diketahui dari raut mukanya, Tidak pula berteriak keras. Sebagian tawanya adalah senyuman. Tawa paling besar adalah jika terlihat gigi gerahamnya.untuk tangisnya, dapat dikatakan sejenis dengan tawanya. Tanpa disertai isak dan sedu sedan serta tidak ada suara keras yang keluar, sebagaimana tawanya tidak pernah disertai gelakan, meski kedua matanya mengalirkan air mata sampai berlinangan dan di dadanya terdengar gemuruh. Terkadang tangis itu demi rahmat dan kasih sayang kepada seorang mayit, atau rasa takut dan kasih sayang terhadap umatnya. Terkadang tangis itu karena takut kepada Allah, mendengarkan Al Qur’an yang merupakan tangis kerinduan, cinta dan penghormatan, yang diiringi dengan rasa takut dan khawatir. Ketika anaknya Ibrahim wafat matanya berlinang air mata dan menangis karena kasih sayangnya terhadap sang anak. Beliau bersabda,"Berlinanglah air mata dan sedihlah hati namin kami tidak akan mengatakan kecuali apa yang diridhai Tuhan kami. Dan sesungguhnya kam bersedih atas (kepergian)-mu wahai Ibrahim" (HR Bukhari-Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)
Pada umumnya, orang yang banyak berbicara (berkata-kata) adalah orang yang lemah kepribadiannya. Ciri orang intelek menurut Islam yang disebutkan Al-Qur’an adalah orang yang mendengarkan perkataan orang lain (alladziina yastami’unal qaul) dan mengikuti yang baik dari perkataan itu (fayattabiuna ahsanah). Ia adalah orang yang mau mendengarkan dan menganalisis.
“…Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya,” (QS. An-Nisa’:63)
berkata-kata dan kemampuan berbicara di depan khalayak umum menjadi sebuah kebutuhan karena kita memiliki fungsi sebagai makhluk sosial dengan kebiasaan berinteraksi antar sesama. Untuk kepentingan itu, berkata-kata adalah sebuah jalan sikap yang harus diambil. Lalu bagaimana dengan
diam?
Ada orang yang mempunyai kebiasaan berbicara dulu, baru berpikir sehingga ketika akan berhenti berbicara, dia tidak menemukan bagaimana caranya berhenti atau akan kesulitan untuk berhenti. Karena itu, diam menunjukkan kekuatan kepribadian seseorang. Kemampuan mendengarkan adalah kekuatan kepribadian yang luar biasa besarnya.
Jika ingin berbicara, sebaiknya kita harus benar-benar yakin bahwa apa yang akan disampaikan adalah sesuatu yang sudah dipikirkan. Kurangilah perkataan-perkataan yang muncul secara refleks. Biasakanlah diam atau merenung, maka kita akan menjadi produktif dalam hidup. Diam bukan dalam arti kita sama sekali tidak berbicara, melainkan diam dalam arti hanya berbicara jika ada kebutuhan untuk itu.
Paling Agung
3 ciri kemuliaan dunia dan akhirat:
1.Memaafkan orang yang mendzalimimu.
2.Menyambung tali silaturahmi.
3.Sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh.
1.Memaafkan orang yang mendzalimimu.
2.Menyambung tali silaturahmi.
3.Sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh.
Subscribe to:
Posts (Atom)
NASIHAT PERNIKAHAN UNTUK SUAMI DAN ISTERI
Pernikahan adalah suatu perjanjian yang besar, suatu pertanggungjawaban yang berat bagi seorang laki-laki, yang mana dia mengambil seorang w...

-
Hadits ke-1 Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjumpai Umar Ibnu Al-Khaththa...
-
“Dan tinggallah manusia2 yg buruk, yg seenaknya mlakukan persetubuhan spt khimar (kledai). Maka pd zaman mreka inilah kiamat akan datang.” ...
-
Qur'an dan Terjemah SURAT 41. AL FUSHSHILAT Terjemahan Text Qur'an Ayat Haa Miim. حم 1 Diturunkan dari Tuhan Y...