Searching

Dzikir Setelah Shalat

( 3 kali ). أَسْتَغْفِرُ الله
"aku memohon ampun kepada Alla"

اَللَّھُمَّ أَنْتَ السَّلامُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ یَا ذَا اْلجَلالِ وَاْلإكْرَامِ
"Ya Allah Engkau Maha Sejahtera, dari-Mu kesejahteraan,Maha Berkah Engkau wahai
Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan."

لاَ إِلَھَ إِلا الله وَحْدَهُ لاَ شَرِیْكَ لَھُ، لَھُ اْلمُلْكُ وَ لَھُ اْلحَمْدُ وَھُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِیْرٌ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله. لاَ إِلَھَ إِلاَّ الله وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِیَّاهُ. لَھُ
النِّعْمَةُ وَ لَھُ اْلفَضْلُ وَ لَھُ الثَّنَاءُ اْلحَسَنُ. لاَ إِلَھَ إِلاَّ الله مُخْلِصِیْنَ لَھُ
الدِّیْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ. اَللَّھُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَیْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا
مَنَعْتَ وَلاَ یَنْفَعُ ذَا اْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَدُّ.
"Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata , tiada sekutu bagi-
Nya.Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu,tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah.Tidak ada Ilah yang
berhak disembah kecuali Allah dan kita tidak menyembah kecuali kepada-Nya ,milik-
Nya segala nikmat ,milik-Nya segala keutamaan dan milik-Nya segala sanjungan yang
baik.Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dengan mengikhlaskan agama
(ketundukan) untuk-Nya walaupun orang-orang kafir tidak suka.Ya Allah tidak ada
yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan ,tidak ada yang dapat memberi apa
yang Engkau halangi dan tidak bermanfaat buat orang yang memiliki kekayaan(dari
siksaan-Mu) akan kekayaannya” .

Dibaca pula setelah shalat Subuh dan shalat Maghrib do’a seperti diatas dan
ditambah pula dengan do’a ini :
لاَ إِلَھَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِیْكَ لَھُ، لَھُ اْلمُلْكُ وَ لَھُ اْلحَمْدُ یُحْیِيْ وَیُمِیْتُ
× وَھُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِیْرٌ.

"Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata,tidak ada sekutu bagi-
Nya,bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala pujian,Dialah Dzat Yang
Menghidupkan dan Mematikan,dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu" .
Kemudian setelah itu membaca:
33 أَكَْبرُ الله x dan ” 33 “اَلْحَمْدُ لله x dan ” “سُبْحَانَ الله
33x,
Kemudian disempurnakan yang keseratus dengan membaca :
لاَ إِلَھَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِیْكَ لَھُ، لَھُ اْلمُلْكُ وَلَھُ اْلحَمْدُ وَھُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِیْرٌ.
"Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata,tidak ada sekutu bagi-
Nya,bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu".

Kemudian membaca ayat Kursi:
اللهُ لاَ إِلَھَ إِلاَّ ھُوَ اْلحَيُّ اْلقَیُّوْمُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَھُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأرْض،ِ مَنْ ذَا الَّذِيْ یَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِھِ یَعْلَمُ مَا
بَْینَ أَیْدِیْھِمْ وَمَا خَلْفَھُمْ وَلاَ یُحِیْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِھِ إِلاَّ بمَا شَاءَ،
وَسِعَ كُرْسِیُّھُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأرْضَ وَلاَ یَؤُوْدُهُ حِفْظُھُمَا وَھُوَ اْلعَلِيُّ
اْلعَظِیْمُ.
"Allah,tidak ada Ilah (yang berhak disembah)kecuali Dia yang Hidup kekal lagi terus
menerus mengurus makhluk-Nya ,tidak mengantuk dan tidak tidur .Kepunyaan-Nya
apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi .Siapakah yang dapat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa seizin-Nya?Allah Mengetahui apa-apa yang dihadapan
mereka dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya .Kursi Allah meliputi langit dan bumi ,dan Allah
tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar " .

Kemudian membaca:
قُلْ ھُوَ اللَّھُ أَحَدٌ dan قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ dan قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Dan ketiga surat di atas khusus untuk dibaca sesudah shalat Subuh dan shalat
Maghrib serta di ulang-ulang tiga kali.

Dzkir, Wirid dan Doa Sesudah Shalat
Dianjurkan sesudah selesai shalat supaya membaca dzikir-dzikir (wirid-wirid) sebab
sangat besar faedahnya.
Di bawah ini adalah Dzikir-dzikir sesudah shalat:
Astaghfirullaahal ‘adhiimalii waliwalidayaa wali ash-habil huquuqi ‘alayya walijamii’il
mu’miniina walmukminaati wal muslimiina wal muslimaatil ahyaa-I minhum wal
amwaati 3x
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi
wayumiitu wahuwa ‘ala kulli syai-in qadiirun 3x
Allaahumma antas salaam waminkas salaamu wailaika ya’uudus salaamu fahayyinaa
rabbanaa wata’aalaita yaadzal jalaali wal ikraami.
Membaca surat Al Fatihah
Membaca ayat kursi (1:255)
Shaidallaahu innahu laa ilaaha illa huwa wa-ulul’ilmi waa iman bil qisthi laa ilaaha illa
huwal ‘aziizul hakiimu innaddiina ‘indallaahil islaamu.
Qulillahumma maalikal mulki tuktil mulkaman tasyaa-u watanzi’ul mulka miman
tasyaau watuizzu man tasyaa-u watudzillu man tasyaa-u biyadikal khairu innaka ‘ala
kulli syai-in qadiirun
Tuulijul laila fin nahaari watuulijun nahaara fil laili watukhrijul hayya minal mayyiti
watukhrijul mayyita minal hayyi watar zuqu man tasyaa-u bighairi hisaabin.

Subhanallaah 33x
Alhamdulillaahi 33x
Allaahu Akbar 33x
Allaahu Akbar kabiiran walhamdu lillaahi katsiiran wasubhaanallaahi bukratan wa
ashiilan.
Laa ilaaha illallaahu wah dahu laa syarikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi
wamiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun
Laa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyil ‘adhiimi
Dilanjutkan dengan doa:
Doa Setelah Sholat Fardhu 1
Allaahumma laa maani’a lima a’thaita walaa mu’thi limaa mana’ta walaa haadiya
limaa adl-lalta walaa mubaddila limaa hakamta walaa rad dalimaa qadlaita walaa
yanfa’u dzaljaddi minkal jaddu laa ilaaha illa anta
Allaahumma shali ‘alaa sayyidina muhammadin ‘abdika warusuulikan nabiyyil ummiyi
wa’alaa aalihi wa ashabihi wasallim.
Wahasbunallaahu wani’mal wakiilu walaa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil
‘adhiimi.
Astaghfirullaahal ‘adhiima.

Doa Setelah Sholat Fardhu 2
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahi Rabbil ‘alaamiin.
Hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafi maziidahu.
Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yan baghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shali’alaa sayyidinaa Muhammadin wa’alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Allaahumma rabbanaa taqbbal minna shalaatanaa washiyaamanaa wa rukuu’anaa wa
sujuudanaa wa qu’uudanaa wa tadharru’anaa wa takhasy-syu’anaa wa ta’abbudanaa
wa tammim taqshiiranaa ya Allaahu ya Rabbal ‘alaamiina.
Rabbanaa zhalamnaa anfusa-naa wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lana
kuunannaa minal khasiriina.

Rabbanaa wa laa tahmil ‘alaina israh kamaa hamaltahu ‘alalladziina min qablinaa.
Rabbanaa laa tauzigh quluubanaa ba’da idz hadaitana wa hablanaa min ladunka
rahmatan innaka antal wahhaabu.
Rabbanaghfir lanaawali waalidiinaa wa lijamii’il muslimiina wal muslimaati wal
mu’miniina wal mu’minaati al ahyaa-I minhum wal amwaati innaka ‘alaa kulli syai-in
qadiirun.
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa
‘adzaabannaari.
Allaahummaghfir lanaa dzunuubanaa wa kaffir ‘annaa sayyi-aatinaa wa tawaffanaa wa-
‘al abraari.
Subhana Rabbika Rabbil ‘izzati ‘amma yashifuuna wa salaamun ‘alal mursaliina
walhamdu lillaahi Rabbil aalamiin.

Dzikir Harus Sesuai Dengan Aturan Islam

Dzikir adalah perkara ibadah, maka dari itu dzikir harus mengikuti aturan Islam. Ada dzikir – dzikir yang sifatnya mutlak, jadi boleh dibaca kapan saja, dimana saja, dan dalam jumlah berapa saja karena memang tidak perlu dihitung. Tetapi ada juga dzikir – dzikir yang terkait dengan tempat, misal bacaan – bacaan dzikir ketika mengelilingi (thawaf) di Ka’bah. Ada juga dzikir yang terkait dengan waktu, misal bacaan dzikir turun hujan. Juga ada dzikir yang terkait dengan bilangan,misal membaca tasbih, tahmid, dan takbir dengan jumlah tertentu (33 kali) setelah shalat wajib. Tentu tidak boleh ditambah – tambah kecuali ada dalil yang menerangkannya.
Kalau seseorang membuat sendiri aturan – aturan dzikir yang tidak diterangkan oleh Islam, maka berarti dia telah membuat jalan yang baru yang tertolak. Karena sesungguhnya jalan – jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah itu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Patutkah kita menempuh jalan baru selain jalan yang telah diterangkan oleh Rasul Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Tentu tidak, karena Agama Islam ini telah sempurna. Kita harus mencukupkan dengan jalan yang telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.

Mengapa Harus berdzikir...???

1.Membuat hati menjadi tenang.
Allah berfirman,
”Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar Ra’d : 28)Banyak orang yang ketika mendapat kesulitan maka mereka mencari cara–cara yang salah untuk dapat mencapai ketenangan hidup. Diantaranya dengan mendengarkan musik yang diharamkan Allah, meminum khamr atau bir atau obat terlarang lainnya. Mereka berharap agar bisa mendapatkan ketenangan. Yang mereka dapatkan bukanlah
ketenangan yang hakiki, tetapi ketenangan yang semu. Karena cara–cara yang mereka tempuh dilarang oleh Allah dan Rasul–Nya. Ingatlah firman Allah Jalla wa ’Ala di atas, sehingga bila kita mendapat musibah atau
kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka ingatlah Allah, insya Allah hati menjadi tenang.

2.Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar.
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab : 35)

3.Dengan mengingat Allah, maka Allah akan ingat kepada kita.
Allah berfirman,
“Karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan)memberikan rahmat (dan pengampunan)”. (Al Baqarah : 152)

4.Dzikir itu diperintahkan oleh Allah agar kita berdzikir sebanyak–banyaknya.
Firman Allah ‘Azza wa Jalla
“Hai orang–orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak–banyaknya. Dan bertasbihlah kepada – Nya di waktu pagi dan petang.”(Al Ahzab : 41 – 42)

5.Banyak menyebut nama Allah akan menjadikan kita beruntung.
“Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Al Anfal : 45)Pada Al Qur’an dan terjemahan cetakan Al Haramain terdapat footnote bahwa menyebut nama Allah sebanyak – banyaknya, maksudnya adalah memperbanyak dzikir dan doa.

6.Dzikir kepada Allah merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik,
karena sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allah kecuali hanya sedikit saja. (Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah, Daar Balansiyah lin Nasyr wat Tauzi’, Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan, Lebih dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Pustaka Imam Asy Syafi’i).
Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang – orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (An Nisaa’ : 142)

7.Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan.
Banyak amal ibadah yang sebetulnya mudah untuk kita lakukan. Semisal :
- Membaca basmillah ketika akan makan / minum
- Membaca doa keluar / masuk kamar mandi
- Membaca dzikir – dzikir sewaktu pagi dan petang
- Membaca doa keluar / masuk rumah
- Membaca doa ketika turun hujan
- Membaca dzikir setelah hujan turun
- Membaca doa ketika berjalan menuju masjid
- Membaca dzikir ketika masuk / keluar masjid
- Membaca hamdalah ketika bersin
- Membaca dzikir – dzikir ketika akan tidur
- Membaca doa ketika bangun tidur
Dan lain–lain banyak sekali amalan yang mudah kita lakukan. Bila kita tinggalkan,maka rugilah kita berapa banyak ganjaran yang harusnya kita dapat, tetapi tidak kita peroleh padahal itu mudah untuk diraih. Coba saja hitung berapa banyak kita keluar masuk kamar mandi dalam sehari?

Do'a setelah shalat fardhu

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.(Q.S. Al Ahzab, 33 : 42-43)
1. Apabila Rasulullah SAW berpaling dari shalatnya, maka beliau :
a. Membaca Istighfar 3 X
b. Membaca dzikir berikut :

اللھم أنت السلام ومنك السلام تباركت یا ذاالجلال ولإكرام
“Ya Allah, Engkaulah Salam, dan daripada-Mu kesejahteraan, serta Maha Besar kebaikan-Mu, ya Allah yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan.” (H.R. Jamaah selain Bukhary)

2. Rasulullah s.a.w bersabda: Kamu bertasbih سُبْحَانَ اللَّھُ bertakbir اللَّھُ أَكْبَرُ
dan bertahmid الحَمْدُ لِلَّھِ setiap kali setelah selesai dari sembahyang sebanyak tiga puluh tiga kali (H.R. Bukhari-Muslim)

 3. “Barangsiapa setiap selesai shalat membaca Tasbih 33 kali, membaca tahmid 33 kali, takbir 33 kali hingga jumlahnya 99, lalu mencukupkan dengan bacaan:

لَا إِلَھَ إِلَّا اللَّھُ وَحْدَهُ لَا شَرِیكَ لَھُ لَھُ الْمُلْكُ وَلَھُ الْحَمْدُ وَھُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِیرٌ
Maka diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan sekalipun (H.R. Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Daud)

4. Berdoa Setelah Dzikir
Ada banyak sekali doa-doa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dan semua doa itu sangat baik untuk dibaca setiap selesai shalat. Namun di sini hanya akan dituliskan beberapa doa saja.

اللَّھُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَیْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا یَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ
الْجَدُّ
“Ya Allah! Tidak ada siapa yang boleh menghalangi apa yang Engkau berikan, tidak ada siapa yang dapat memberi apa yang Engkau tegah dan tiada siapa yang berkuasa memberikan manfaat selain daripadaMu” (H.R. Bukhari-Muslim)

اللھم أعني على ذكرك وشكرك و حسن عبادتك
“Ya Allah, bantulah saya untuk senantiasa berdzikir kepada-Mu, senantiasa mensyukuri ni’mat-Mu dan senantiasa membaguskan ibadah kepada-Mu.” (H.R.Ahmad, Abu Daud dan Nasai)

(× اللھم أجرني من النار ( 7
“Ya Allah, lindungilah aku daripada api neraka) dibaca 7 kali tiap ba’da shalat (Maghrib dan Shubu) (H.R. Muslim)

اللَّھُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أرد إلى أرذل العمر
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدنباَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan aku berlindung kepada-Mu dari mencapai umur yang suburuk-buruknya(kepikunan) dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (H.R. Bukhari dan Tirmidzy)

اللھم إني أسألك علما نافعا ورزقا واسعا وعملا متقبلا
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar diberi ilmu yang manfaat, rezeki yang luas, dan amalan yang diterima.” (H.R. Ahmad, Ibnu Syaibah, dan Ibnu Majah)

Adab-adab Berdoa Di sekitar Shalat Fardhu
a) Berdoa dengan perut yang diisi dengan yang halal (H.R. Ibnu Mardawaih)
b) Menghadap kiblat (H.R. Al-Bukhary)
c) Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan
sehabis shalat fardhu (H.R. Turmudzy) (Lihat Bab Awal buku ini)
d) Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu (H.R. Abu Daud)
e) Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat (H.R.
Muslim, Abu Daud, Turmudzy, dll)
f) Harus ada sikap tawadhu’ (rendah hati) dan tadharru’ (rendah diri) dan rasa
takut (Q.S. 7: 205)
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِیفَةً وَدُونَ الْجَھْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ
وَالْآصَالِ
وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِینَ

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Q.S. Al-A’raf : 205)

g) Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras (Q.S. 17 :
110)
Firman Allah :
وَلَا تَجْھَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِھَا وَابْتَغِ بَیْنَ ذَلِكَ سَبِیلًا
“Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"
h) Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahmi (H.R. Ahmad)

i) Tidak terburu-buru, maka doanya tidak akan dikabulkan. Terburu-buru maksudnya, belum waktunya dikabulkan lalu berkata : “Saya sudah berdoa terus tetapi belum dikabulkan”.

j) Berdoa tidak boleh setengah hati dan berkata kepada Allah : “Sekiranya Engkau mengendaki/sekiranya Engkau mau………….” (H.R. Abu Daud)

k) Memilih kalimat-kalimat yang luas maknanya, tidak tertuju kepada kepentingan yang sesaat dan ruang lingkupnya sempit (H.R. Ibnu Majah)Misalnya : perkataan pangkat, jabatan, lulus ujian diganti kebaikan dunia,Perkataan uang, materi tertentu diganti dengan rezki yang luas, Perkataan badan langsing, kurus, kuat, dll diganti dengan kesehatan, Perkataan pintar, ilmu tinggi diganti dengan ilmu yang manfaat, Perkataan anak yang bergelar tinggi diganti dengan anak yang saleh

l) Jangan mendoakan diri, keluarga, anak, harta, pelayan dengan doa yang buruk (H.R. Jabir)

m) Isi doanya dimulai dari mendoakan diri sendiri dulu, baru untuk yang lain(H.R. Tirmidzy)

n) Menyapu muka dengan kedua telapak tangan setelah selesai berdoa. Haditshadits tentang ini semuanya lemah. Namun Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa karena banyaknya hadits tersebut , maka derajatnya bisa hasan.Imam Nawawy berkata bahwa menyapu muka untuk dipakai sendiri dibolehkan (Al-Adzkar : 175). Wallahu A’lam.


Fadhilah dan Faedah Berdoa

 
Artinya: "Tidak ada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain daripada "berdoa" kepada-
Nya, sedangkan kita dalam keadaan lapang." (HR. Al-Hâkim),

Artinya: "Doa itu senjata orang yang beriman, tiang tonggak agama, sinar cahaya langit dan bumi."
Al-Ghazali berkata bahwa faedah doa itu walaupun tidak dapat menolak qadha Tuhan, adalah melahirkan
khudhû' dan hajat kepada Allah. Selain itu berdoa juga dapat menjadi sebab tertolaknya bencana, sebagai
perisai, menjadi sebab untuk menangkis senjata dan sebagai air menjadi sebab keluarnya tumbuhtumbuhan
dari bumi.
Adapun faedah (manfaat) bagi orang-orang yang berdoa adalah sebagai berikut
1. Menghadapkan muka kepada Allah dengan tadlarru'.
2. Mengajukan permohonan kepada Allah yang memiliki perbendaharaan yang tidak akan habishabisnya
3. Memperoleh naungan rahmat Allah.
4. Menunaikan kewajiban ta'at dan menjauhkan maksiat.
5. Membendaharakan sesuatu yang diperlukan untuk masa susah dan sempit.
6. Memperoleh kesukaan Allah.
7. Memperoleh hasil yang pasti. Karena tiap-tiap doa itu dipelihara dengan baik di sisi Allah. Maka
adakalanya permohonan itu dipenuhi dengan cepat dan adakalanya dibendaharakan untuk hari
akhir.
8. Melindungi diri dari bala bencana.
9. Menolak bencana atau meringankan tekanannya.
10. Menjadi perisai guna menolak bala.
11. Menolak tipu daya musuh, menghilangkan kegundahan dan
12. Menghasilkan hajat serta memudahkan kesukaran.
Nabi Saw. bersabda:

Artinya: "Tuhanlah yang melepaskan kamu dari bencana-bencana yang disebabkan oleh musuh-musuhmu
dan Dia pulalah yang mencurahkan rezeki kepada kamu sekalian." (HR. Abû Ya'lâ).

DOA YASIN

بِسْمِ اللَّھِ الرَّحْمنِ الرَّحِیْمِ
اَلْحَمْ دُ لِلَّ ھِ رَبِّ الْعَ الَمِیْنَ، حَمْ دًا یُوَافِ ي نِعَمَ ھُ، وَیُكَ افِئُ مَزِیْ دَهُ، یَ ا رَبَّنَ ا لَ كَ الْحَمْ دُ كَمَ ا یَنْبَغِ يْ لِجَ لاَلِ
وَجْھِكَ وَعَظِیْمِ سُلْطَانِكَ، اَللَّھُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَیِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِھِ وَصَحْبِھِ أَجْمَعِیْنَ.
اَللَّھُمَّ بِحَقِّ ی س، وَالْقُ رْآنِ الْحَكِیْ مِ، وَبِمَ نِ اخْتَرْتَ ھُ لِلرِّسَ الَةِ وَالنُّبُ وَّةِ وِالْوِلاَیَ ةِ وَالْھِدَایَ ةِ إِلَ ى الصِّ رَاطِ
الْمُسْتَقِیْمِ، وَبِجَمِیْ عِ مَ ا جَ اءَ بِ ھِ مِنْ كَ جِبْرِیْ لُ، تَنْزِیْ لُ الْعَزِیْ زِ ال رَّحِیْمِ، وَبِخَ وَآصِّ الْحُ رُوْفِ وَاْلأَسْ مَاءِ
التَّامَّاتِ، وَبِمَا أَظْھَرْتَ فِيْ الْوُجُوْدِ لِكُ لِّ مُوْجُ وْدٍ مِ نَ اْلآیَ اتِ الْبَیِّنَ اتِ، وَبِخَفِ يِّ لُطْفِ كَ الْمُفَ رِّجِ عَ نْ كُ لِّ
مَھْمُوْمٍ، اَلْمُخَلِّصِ لِكُلِّ مَدْیُوْنٍ، یَا مُجْرِيَ الْبِحَارِ وَالْعُیُوْنِ، یَا مَنْ خَزَائِنُ ھُ بَیْ نَ الْكَ افِ وَالنُّ وْنِ، وَعَلِ مَ
بِمَا كَانَ قَبْلَ أَنْ یَكُوْنَ.
نَسْأَلُ كَ اللَّھُ مَّ أَنْ تَسْلُ كَ بِنَ ا جَ ادَّةَ رِضَ اكَ، وَأَنْ تَجْعَلَنَ ا أَھْ لاً وَمَحَ لا لِسَعَادَتِ كَ وَغِنَ اكَ، وَأَنْ تُیَسِّ رَ لَنَ ا
جَمِیْعَ الْمُرَادَاتِ وَالْمَطَالِبِ، وَأَنْ تَجْعَ لَ رِضَ اكَ عَنَّ ا خَیْ رَ مُصَاحِ بٍ لَنَ ا وَرَفِیْ قٍ، وَأَنْ تُتْحِفَنَ ا بِالْجَلاَلَ ةِ
وَالْمَھَابَةِ، وَأَنْ تَمُنَّ عَلَیْنَا بِسُرْعَةِ اْلإِجَابَةِ.
اِسْتَجِبِ اللَّھُمَّ دُعَاءَنَا وَحَقِّقْ فِیْكَ رَجَاءَنَا وَأَدْخِلْنَا فِيْ حِ رْزِ لُطْفِ كَ الْمَصُ وْنِ، بِسِ رِّ قَوْلِ كَ : إِنَّمَ ا أَمْ رُهُ
إِذَا أَرَادَ شَیْئًا أَنْ یَقُوْلَ لَھُ كُنْ فَیَكُوْنُ، فَسُبْحَانَ الَّذِيْ بِیَدِهِ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَیْھِ تُرْجَعُوْنَ.
سُبْحَانَ الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ مَھْمُوْمٍ، سُبْحَانَ الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ مَغْمُوْمٍ، سُ بْحَانَ الْمُنَفِّ سِ عَ نْ كُ لِّ مَ دْیُوْنٍ،
سُبْحَانَ مَنْ أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَیْئًا أَنْ یَقُوْلَ لَھُ كُنْ فَیَكُوْنُ.
یَا مُفَرِّجَ الْھُمُوْمِ، یَا مُفَ رِّجُ فَ رِّجْ، یَ ا مُفَ رِّجُ فَ رِّج .ْ فَ رِّجْ عَنَّ ا ھُمُوْمَنَ ا، یَ ا حَ يُّ یَ ا قَیُّ وْمُ، یَ ا ذَا الْجَ لاَلِ
وَاْلإِكْرَاْمِ.
وَصَلَّى اللَّھُ عَلَى سَیِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِھِ وَصَحْبِھِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّھِ رَبِّ الْعَالَمِیْنَ
.

NASIHAT PERNIKAHAN UNTUK SUAMI DAN ISTERI

Pernikahan adalah suatu perjanjian yang besar, suatu pertanggungjawaban yang berat bagi seorang laki-laki, yang mana dia mengambil seorang w...