Searching

Bacaan Menolak Gangguan Syaitan

BACAAN UNTUK MENOLAK GANGGUAN SETAN

 أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وَبَرَأَ وَذَرَأَ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا، وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي اْلأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَانُ.
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan diterobos oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikanNya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar daripadanya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu malam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.” [268]
---------------------------------

[268] HR. Ahmad dengan sanad yang shahih, Ibnus Sunni , lihat pula Majma’uz Zawa’id dan Takhrijuth Thahawiyah lil Arnauth.
 

Bacaan Menyembeli Hewan Kurban

BACAAN KETIKA MENYEMBELIH KURBAN


 بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ] اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ.
“Dengan nama Allah, (aku menyembelih), Allah Maha Besar. Ya Allah! (ternak ini) dariMu (nikmat yang Engkau berikan, dan kami sembelih) untukMu. Ya Allah! Terimalah kurban ini dariku.” [267]
---------------------------------

[267] HR. Muslim, Al-Baihaqi, sedangkan kalimat di antara dua kurung, menurut riwayat Al-Baihaqi . Sedangkan yang terakhir, kami ambilkan dari riwayat Muslim.
 

Bacaan Jika Sakit Pada Anggota Badan

BACAAN DAN PERBUATAN APABILA  MERASA SAKIT PADA SUATU ANGGOTA BADAN

Letakkan tanganmu pada tubuhmu yang terasa sakit, dan bacalah: “Bismillaah tiga kali, lalu bacalah tujuh kali:
أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ.
(Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan yang aku takuti.) [264]
---------------------------------
[264] HR. Muslim.

APABILA TAKUT MENGENAI SESUATU DENGAN MATANYA

 إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيْهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ [فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ] فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ.
Apabila seseorang di antara kamu melihat dari saudaranya, diri atau hartanya yang mengherankan, maka hendaklah mendoakan berkah kepadanya. Sesungguhnya ‘ain (kena mata) itu adalah benar. [265]
---------------------------------
[265] HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Malik. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ , dan lihat Zadul Ma’ad, tahqiq Al-Arnauth.

BACAAN KETIKA TAKUT

 لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ.
“Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.” [266]
---------------------------------
[266] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, Muslim.

Bacaan Ketika Kagum Terhadap Sesuatu

BACAAN KETIKA KAGUM TERHADAP SESUATU

 سُبْحَانَ اللهِ.
“Maha Suci Allah.” [261]
 اللهُ أَكْبَرُ.
“Allah Maha Besar.” [262]
---------------------------------
[261] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, Muslim.
[262] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, lihat pula Shahih At-Tirmidzi, dan Musnad Ahmad.


YANG DILAKUKAN APABILA ADA SESUATU YANG MENGGEMBIRAKAN

 كَانَ النَّبِيُّ إِذَا أَتَاهُ أَمْرٌ يَسُرُّهُ أَوْ يُسَرُّ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شُكْرًا لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى.
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam apabila ada sesuatu yang menggembirakan atau menyenangkannya, beliau bersujud, karena syukur kepada Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi. [263]
---------------------------------

[263] HR. Ashhabus Sunan, kecuali An-Nasai, lihat Shahih Ibnu Majah dan Irwa’ul Ghalil.

Bacaan Talbiyah


لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ.
Aku memenuhi panggilanMu, ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat adalah milikMu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu. [254]
----------------------
[254] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, Muslim.
 

BERTAKBIR PADA SETIAP DATANG KE RUKUN ASWAD

 طَافَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَيْتِ عَلَى بَعِيْرٍ كُلَّمَا أَتَى الرُّكْنَ أَشَارَ إِلَيْهِ بِشَيْءٍ عِنْدَهُ وَكَبَّرَ.
234. Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melakukan tawaf di Baitullah, di atas unta, setiap datang ke rukun aswad (tiang Ka’bah yang terdapat hajar aswad), beliau memberi isyarat dengan sesuatu yang dipegangnya dan bertakbir. [255]
---------------------------------
[255] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, maksud “sesuatu” adalah tongkat. Lihat Al-Bukhari dengan Fathul Bari.

DOA ANTARA RUKUN YAMANI DAN HAJAR ASWAD

 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
“Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkan kami dari siksaan api Neraka.” [256]
---------------------------------
[256] HR. Abu Dawud, Ahmad dan Al-Baghawi dalam Syarh As-Sunnah. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih Abi Dawud.

BACAAN KETIKA DI ATAS BUKIT SHAFA DAN MARWAH

Ketika Nabi Shallallahu’alaihi wasallam dekat dengan bukit Shafa, beliau membaca:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ. أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ.
(Sesungguhnya Shafa dan Marwah ada-lah termasuk sy’iar agama Allah. Aku memulai sa’i dengan apa yang didahulukan oleh Allah.)


Kemudian beliau mulai dengan naik ke bukit Shafa, hingga beliau melihat Baitullah. Lalu menghadap kiblat, membaca kalimat tauhid dan takbir, serta membaca:
((لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ))
(Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, yang melaksanakan janjiNya, mem-bela hambaNya (Muhammad) dan mengalahkan golongan musuh sendirian.)
Kemudian beliau berdoa di antara Shafa dan Marwah. Baliau membacanya tiga kali. Di dalam hadits tersebut dikatakan, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam juga membaca di Marwah sebagaimana beliau membaca di Shafa.” [257]
---------------------------------
[257] HR. Muslim.

DOA PADA HARI ARAFAH

Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Doa yang terbaik (yang mustajab) adalah di hari Arafah, dan sebaik-baiknya apa yang aku dan para nabi baca, adalah:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
(Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.) [258]
---------------------------------
[258] HR. At-Tirmidzi dan lihat Shahih At-Tirmidzi. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut adalah hasan.

KETIKA DI MASY’ARIL HARAM

 رَكِبَ الْقَصْوَاءَ حَتَّى أَتَى الْمَشْعَرَ الْحَرَامَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ (فَدَعَاهُ وَكَبَّرَهُ وَهَلَّلَهُ وَوَحَّدَهُ) فَلَمْ يَزَلْ وَاقِفًا حَتَّى أَسْفَرَ جِدًّا فَدَفَعَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ.
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam naik unta bernama Al-Qaswa’ hingga di Masy’aril Haram, lalu beliau menghadap kiblat, berdoa, membaca takbir dan tahlil serta kalimat tauhid. Beliau terus berdoa hingga fajar menyingsing. Kemudian beliau berangkat (ke Mina) sebelum matahari terbit.” [259]
---------------------------------
[259] HR. Muslim.

BERTAKBIR PADA SETIAP MELEMPAR JUMRAH

 يُكَبِّرُ كُلَّمَا رَمَى بِحَصَاةٍ عِنْدَ الْجِمَارِ الثَّلاَثِ ثُمَّ يَتَقَدَّمُ، وَيَقِفُ يَدْعُو مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ، رَافِعًا يَدَيْهِ بَعْدَ الْجَمْرَةِ اْلأُوْلَى وَالثَّانِيَةِ. أَمَّا جَمْرَةُ الْعَقَبَةِ فَيَرْمِيْهَا وَيُكَبِّرُ عِنْدَ كُلِّ حَصَاةٍ وَيَنْصَرِفُ وَلاَ يَقِفُ عِنْدَهَا.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bertakbir pada setiap melempar tiga Jumrah dengan batu kecil, kemudian beliau maju dan berdiri untuk berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya setelah melempar Jumrah yang pertama dan kedua. Adapun untuk Jumrah Aqabah, beliau melempar dan bertakbir, dan beliau tidak berdiri di situ, tapi langsung pergi.” [260]
---------------------------------
[260] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari. Muslim juga meriwayatkannya

Bacaan Celaan dan Pujian Kepada Seseorang

MENDOAKAN KEPADA ORANG YANG ANDA CACI


 ((اللَّهُمَّ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ فَاجْعَلْ ذَلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ))
“Ya Allah, siapa saja di antara orang mukmin yang kucaci, jadikanlah sebagai sarana yang mendekatkan dirinya kepadaMu di hari Kiamat.” [251]
---------------------------------
[251] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, Muslim, dan kalimatnya: “Jadikanlah sebagai pembersih dan rahmat.”

APABILA MEMUJI TEMANNYA

 قَالَ : ((إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ مَادِحًا صَاحِبَهُ لاَ مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ: أَحْسِبُ فُلاَنًا وَاللهُ حَسِيْبُهُ وَلاَ أُزَكِّيْ عَلَى اللهِ أَحَدًا أَحْسِبُهُ -إِنْ كَانَ يَعْلَمُ ذَاكَ- كَذَا وَكَذَا))
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Apabila seseorang harus memuji saudaranya, katakanlah: ‘Aku kira Fulan .. dan Allahlah yang mengawasi perbuatannya. Dan aku tidak akan memuji seseorang dihadapan Allah’. Apabila seseorang mengetahui hendaklah berkata: ‘Aku kira begini dan begini’.” [252]
---------------------------------
[252] HR. Muslim.

BACAAN BILA DIPUJI ORANG

 اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاغْفِرْلِيْ مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ [وَاجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ]
Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. [Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan]. [253]
---------------------------------


[253] HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad. Isnad hadits tersebut dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabul Mufrad. Kalimat dalam kurung tambahan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dari jalan lain.

NASIHAT PERNIKAHAN UNTUK SUAMI DAN ISTERI

Pernikahan adalah suatu perjanjian yang besar, suatu pertanggungjawaban yang berat bagi seorang laki-laki, yang mana dia mengambil seorang w...