Saat ini banyak perdebatan terkait kontes Seven Wonders. Banyak
informasi berseliweran yang membingungkan dari mulai terkait tarif pulsa
sampai ketidak jelasan penyelenggara kontes. Sebagai negeri tempat yang
diajukan menjadi tempat keajaian dunia (Pulau Komodo) kita bersyukur
bahwa Indonesia memiliki banyak lokasi yang menakjubkan. Negeri yang
sangat lengkap keindahannya dari gunung hingga pantai, matahari bersinar
sepanjang tahun, air melimpah, hutan yang sangat lebat dan luas, lautan
nan luas tebentang dan sumberdaya alam dibawah dan diatas permukaan
tanah yang melimpah. Syukur pada-Nya atas segala karunia atas alam kita
yang indah.
Tanpa pelu dukungan melalui kontes dan pemilihan lewat dukung
mendukung, semua bangsa dunia mengakui kekayaan dan keindahan Indonesia.
Fakta yang terbentang adalah berbondong-bondongnya para penjajah
menguasai dan merampas kekayaan alam kita beberapa abad lalu. Tidak
mungkin penjajah datang ke negeri miskin nan buruk.
Sangat banyak keajaiban lainnya yang terkadang terlewat dari
perenungan kita. Keajaiban itu ada di kehidupan kita bukan di negeri
dongeng. Sangat banyak keajaiban dunia lainnya yang dikaruniakan Tuhan
pada kita dan itu akan abadi selama dunia ini berputar. Adapun Keajaiban
dunia yang diciptakan manusia suatu saat akan pudar dan hancur termakan
zaman.
Tujuh keajaiban di dunia yang Tuhan hadirkan di hadapan kita
(silahkan ditambah dengan banyak fenomena atau peristiwa ajaib lainnya) :
- Seorang Ibu yang tetap menyayangi anaknya walaupun mereka tak henti merepotkan dan bahkan menyakiti tiap saat.
- Seorang Ayah yang tak kenal lelah bekerja dengan cinta agar istri dan anaknya hidup layak, meski yang didapat hanyalah omelan dan keluhan dari keluarganya.
- Seorang Ayah yang berhenti dari pekerjaannya yang sedang menanjak karirnya karena tidak ingin mengorbankan kebersamaan dengan keluarganya.
- Setianya seorang istri mendampingi dan melayani suaminya yang sakit keras permanen berathun-tahun tanpa berpikir ingin berpisah dan meninggalkannya
- Seorang anak yang rela menunggu begitu lama untuk makan karena Ayah dan Ibunya belum mulai makan. Sang anak tak mau mendahului makan sebelum orang tuanya makan adalah sisi keajaiban dunia yang nyata.
- Seorang guru di pedalaman yang semangat mengajar meski dengan gaji yang tak pasti dan kehidupan yang sangat bersahaja.
- Seorang majikan yang tetap menyimpan upah pembantunya hingga bertahun-tahun. Upah berupa binatang ternak makin berkembang diserahkan dengan ikhlas apa adanya setalh pembantunya memintanya.
Sahabat, jangan lupakan keajaiban dari-Nya berupa cinta dan kasih
sayang yang tak bertepi yang telah membuat dunia ini indah dan damai!
No comments:
Post a Comment